Ruhut Tak Minta Maaf, Kantor Demokrat Bakal Digeruduk Massa
Kamis, 12 Desember 2013 13:31 wib (okezone.com)
JAKARTA- Sejumlah tokoh Indonesia Timur menuntut politisi
Partai Demokrat, Ruhut Sitompul meminta maaf atas pernyataan rasis yang
dilontarkannya kepada Boni Hargens.
"Jika dalam 3x24 jam tidak ada pernyataan maaf dari
Ruhut, maka kawan-kawan dari Indonesia Timur dengan kegelisahannya kami akan
datangi Kantor DPP Partai Demokrat," kata Direktur Eksekutif Legal
Institute for Molucas, Abdul Syukur Sangadji, di Galery Cafe, Taman Ismail
Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2013).
Abdul menyayangkan sikap rasis Ruhut. Kata dia, sebagai
publik figur yang seharusnya Ruhut tidak mengeluarkan kata tidak senonoh pada
penduduk Indonesia. "Dalam waktu
dekat juga, kami akan melakukan aksi. Semua masyarakat yang warna kulitnya
hitam. Karena yang dilontarkan Ruhut adalah warna kulit hitam. Padahal
Indonesia Barat juga kulitnya hitam-hitam kan," ungkapnya.
Disampaikan Abdul, jangan sampai keresahan masalah rasis ini
berlanjut dikemudian hari. "Saudara Ruhut kita tantang untuk meminta maaf
pada warga Indonesia. Itu keinginan kita.Ini masalah sangat serius karena orang
rasis seperti Ruhut harus dipulangkan, bahkan harus dideportasi dikeluarkan dari
Indonesia. Indonesia tanpa Indonesia Timur bukan Indonesia," ucapnya.
Masalah Lahan, Problem Utama Infrastruktur RI
Kamis, 12 Desember 2013 13:32 wib
NUSA DUA - Isu lahan menjadi problem yang harus dipecahkan
dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah perlu
menggenjot infrastruktur dengan dukungan alokasi anggaran yang terus meningkat
di tahun 2014.
Menteri Keuangan M Chatib Basri mengatakan,
infrastruktur merupakan salah satu upaya
mendongkrak pertumbuhan ekonomi suatu negara. Problem yang dihadapi ke
depan bukan soal alokasi anggaran
melainkan pada isu lahan.
"Bukan soal funding, tetapi isu lahannya," jelas
Chatib saat Konferensi Pers Seminar "Avoiding The Middle Income Trap di
Nusa Dua, Bali, Kamis ( 12/12/2013).
Dia mencontohkan, bagaimana pembangunan jalan tol Bali yang
membelah laut dapat cepat dilakukan karena tidak ada problem lahan.
Mega proyek konsorsium BUMN itu bisa dikerjakan dalam waktu
singkat sekira setahun. Kondisi itu
berbeda dengan pengerjaan infrastruktur yang memerlukan pembebasan lahan.
Chatib mengakui, banyak investor yang menyampaikan siap
mendanai berbagai proyek infrastruktur atas sektor publik di Tanah Air namun
kerap dihadapkan persoalan lahan.
Hanya saja, besaran alokasi anggaran itu tidak secara otomatis
menjadikan infrastruktur akan lebih cepat atau selesai karena masalah tanah
atau lahan di mana proyek dikerjakan. lokasi infrastruktur akan naik jangan
berukir alokasi naik akan beres infrastruktur terapi isinya di lahan.
Ia menambahkan pertumbuhan ekonomi haruslah berkelanjutan
sekaligus inklusif. Hal itu akan menjadikan naiknya kelas menengah di
Indonesia. Pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable) haruslah didukung
dengan meningkatnya produktivitas yang ditunjang oleh peningkatan kualitas SDM.
Krisis Air Bersih Hantui Pulau Jawa
Selasa, 26 November 2013 14:08 wib
DEPOK - Permasalahan lingkungan dan pemanasan global
berdampak pada isu ancaman ketahanan pangan, tak terkecuali bagi dalam negeri.
Selain itu, permasalahan lingkungan ini juga menyebabkan pulau Jawa menghadapi
masalah defisit neraca air.
"Integritas neraca daya dukung lingkungan jadi upaya
tersendiri, kami berupaya mendorong percepatan ekonomi. Terutama Jawa yang
mengalami defisit air serius bahkan tanpa perubahan iklim sekalipun," kata
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Hatta Rajasa dalam diskusi masalah
banjir di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (26/11/2013).
Hatta menjelaskan, Pulau Jawa sudah defisit krisis air
khususnya di sepanjang pantai Jawa. Bukan hanya krisis air bersih saja, tetapi
krisis sumber daya air.
"Defisit neraca air sebenarnya sudah kita hindari. Kami
berupaya kelola dengan cerdas dan bijak. Wilayah Jabodetabek ini misalnya,
sudah menjadi wilayah stres ekologis. Sebayak 10 juta masyarakat ber KTP, empat
juta masuk ke Jakarta. Lalu 14 jutaan siang hari," jelasnya.
Dengan penduduk Jabodetabek sebanyak 28 juta, lanjutnya,
intenitas ekonomi wilayah tersebut menjadi paling dinamis. Namun wilayah itu
juga dihadapkan pada stres hidrologi serius.
"Pada 2010 Jabodetabek butuh 40,8 m3 air per detik.
Butuh per hari 7 m3 per detik, DKI defisit 29 m3 per detik, semua menunjukkan
trend defisit melebar," paparnya.
Hatta melanjutkan, saat ini energi consumtion mencapai 3,5
juta barel oil ekuivalen. Sementara yang negara kita miliki ada 6 juta barel
ekuivalen. Namun di tahun 2025, Indonesia membutuhkan 9 juta barel ekuivalen.
"Karena itu kita butuh energi baru terbarukan. Defisit
akan menganga kalau tak berani bertindak, saya tegaskan, saya akan mendukung penuh
DKI," tegasnya.
Butuh Rp45 Miliar untuk Underpass di Jalur Kereta
Selasa, 10 Desember 2013 14:37 wib
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan
Iskan mengatakan perlintasan sebidang yang sudah masuk level mendesak
diperkirakan ada 20–24 buah. Dirinya pun menyambut baik bahwa anggaran
pendanaan tersebut telah dimasukkan di anggaran tahun depan Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta.
"Ya baguslah, satu underpass kira-kira biaya kasarnya
Rp45 miliar," ucap Dahlan di Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Dirinya menyebutkan, kesulitan dalam merealisasikan
pembangunan underpass di setiap perlintasan sebidang di Jakarta kemungkinan
hanya berupa kemacetan di saat pembangunannya.
"Yang di wilayah Jakarta kira-kira yang mendesak 18
hingga 20-an, mungkin juga bisa 20 hingga 24-an. Ya selama pengerjaan saja
paling nanti lalu lintas jadi terganggu. Tapi kan itu untuk ke depannya nanti
bagus," jelas Dahlan.
Mantan Dirut PLN ini juga menuturkan bahwa tujuan
pembangunan underpass di setiap perlintasan sebidang di Jakarta bukan hanya
menghindari kejadian seperti kecelakaan, akan tetapi mampu mengurangi kemacetan
dan kebiasaan masyarakat Indonesia yang masih gemar menggunakan kendaraan
pribadi.
"Karena semakin banyak KRL yang bisa lewat sekarang ini
KRL dituntut banyak, dan kalau tiap empat menit lewat itu palang pintu praktis
tutup terus, karena itu kapan kesempatan bukanya palang pintu itu,” imbuh dia.
Tidak hanya itu, Dahlan mengungkapkan jikalau benar
pemerintah merealisasikan pembangunan underpass maka dibutuhkan setidaknya enam
bulan untuk menyelesaikan pembangunan di setiap perlintasan sebidang.
"Kalau sungguh-sungguh dibangunnya, enam bulan bisa
selesai. Makanya, kecelakaan seperti itu tidak akan terjadi; kedua, lalu lintas
lancar; ketiga, KRL bisa ditambah terus; keempat, KRL-nya ditambah yang naik
mobil kurang," tutupnya.
Bersiap Pidato untuk Mandela, Rakyat Ejek Presiden Afsel
Selasa, 10 Desember 2013 23:12 wib
JOHANNESBERG - Jika Presiden Amerika Serikat (AS)
dielu-elukan rakyat Afrika Selatan (Afsel), tidak demikian dengan presidennya,
Jacob Zuma. Rakyat Afsel malah mengejek pidato Zuma.
Para penonton yang hadir untuk memberikan penghormatan
terakhir di stadion Soccer City, Johannesberg yang diguyur hujan malah
mencemooh dan mengejek saat dia bersiap untuk memberikan penghormatan
terakhirnya bagi Mandela.
"Mandela memiliki visi. Mandela menjalankan visi itu.
Tapi Zuma tidak memiliki itu (visi). Dia harus melakukan hal yang terhormat dan
mengundurkan diri," tutur Funeka Gingcara-Sithole, 31, salah satu penonton
yang berada di keramaian dalam penghormatan Mandela, seperti dilansir Reuters,
Selasa (10/12/2013).
Ejekan pun "mengalir" deras dari penonton di
Stadion FNB, mereka tetap menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap Zuma untuk
memulai pidatonya. Mereka hanya tenggelam dalam nyanyian dan musik. Ketika Zuma
akhirnya mulai berbicara, cemoohan pun mulai mereda.
Sambutan untuk Zuma ini memang sangat kontras dengan
penyambutan yang diberikan untuk Obama, yang dielu-elukan layaknya bintang
rock. Obama menjadi salah satu dari sekira 90 pemimpin dunia yang akan
mengucapkan selamat tinggal pada Mandela.
Kepergian Mandela pada Kamis, 5 Desember 2013 waktu pada
usia 95 telah mengalihkan perhatian dari skandal korupsi dalam Pemerintahan
Zuma dan telah menggarisbawahi jurang di antara Zuma dengan presiden Afrika
Selatan kulit hitam pertama itu.
Berita Foto Obama dan Bush Satu Pesawat ke Penghormatan
Mandela
Kamis, 12 Desember 2013 12:59 wib
JOHANNESBURG – Momen unik terjadi ketika Presiden Amerika
Serikat (AS) Barack Obama menghadiri acara penghormatan mendiang mantan
Presiden Afrika Selatan (Afsel) Nelson Mandela. Obama membawa mantan Presiden
AS George W. Bush bersamanya.
Gedung Putih merilis foto saat Obama dan Bush berada di
pesawat kepresidenan, Air Force One. Kedua tokoh terlihat mengobrol dan
bercanda bersama penumpang Air Force One lainnya.
Bush sempat memamerkan hasil karya lukisannya kepada Obama.
Sejak turun dari kekuasaan, Bush memang menghabiskan waktu dengan melukis.
Bush memperlihatkan lukisannya yang dia simpan di dalam
tabletnya. Selain Obama, Bush juga memperlihatkannya kepada mantan Menteri Luar
Negeri AS Hillary Clinton.
0 komentar: