Handwriting - Smiley Star

Selasa, 17 Desember 2013

DINASTI BISNIS ALA SOEHARTO

Diana | Selasa, 17 Desember 201309.21 |

A.    SANG KORUPTOR
Sebagai Negara yang bermatabat, Indonesia patut merasa malu dengan “prestasi” mantan presidennya, H.M Soeharto, yang oleh star initiative PBB ditempatkan sebagai penguasa paling korup sedunia pada abad 18 September 2007. Kemudian menurut rilis PBB, kekayaan Soeharto dari hasil korupsinya diduga bernilai hingga 35 miliar dolar.
B.     MODUS DINASTI SOEHARTO
Kekuatan politik dan bisnis dinasti Soeharto didukung oleh tiga pilar kekuatan. Pertama, istana yang terdiri dari keluarga besar presiden meliputi anak, cucu, dan saudara, serta sahabat-sahabat terdekat. Militer dan polisi dimana keduanya menjadi pendukung utama maneuver politik dan bisnis Soeharto. Kedua, kekuatan bersenjata saat itu yang menjalin kerjasama dengan keberadaan bisnis dinasti. Pada masa orde baru, bisnis angkatan ini merupakan raksasa pada bidang-bidang tertentu. Ketiga, partai. Mereka ditempatkan pada berbagai posisi strategis, dari mentri sampai setingkat gubernur, bupati, dan lurah. Tujuannya untuk menjamin keamanan bisnis dan memperlancar arus kas masuk ke pundi-pundi dinasti Soeharto yang berkedok yayasan-yayasan. Menurut Aditjondro (seorang sosiolog dan mantan wartawan), beberapa cara yang digunakan Soeharto utuk mengumpulkan kekayaan adalah:
· Membuat yayasan-yayasan untuk menampung bantuan dari luar negeri maupun dalam negeri.
Pengelolaan keuangan itu diserahkan kepada istri, anak, cucu, kerabat, sahabat, dan mantan
mantan jendral yang dijadikan boneka. Meskipun dana publik banyak terdapat didalam yayasan,
namun pertanggungjawaban keuangannya tidak transparan dan cenderung direkayasa.
·Mendayagunaan aset-aset bekas era Soekarno yang tidak dilaporkan sebagai harta Negara.
·  Mengeluaarkan berbagai kepres (keputusan presiden) yang sengaja ditujukan untuk membantu
dan memperkaya pihak-pihak tertentu. Lalu, penyisihan keuntungan sebesar 2,5 persen masuk
ke yayasan Soeharto.
·Mengeluarkan peraturan yang menyebabkan terjadinya monopoli komoditi yang
menguntungkan lingkaran Cendana, misalnya monopoli cengkih dan tepung terigu.
·Menggunakan fasilitas Negara untuk memberikan kenyamanan kepada keluarga besar
Soeharto. Konon, pertamina merupakan salah satu “ATM” bagi anak-anak Soeharto setiap kali
akan melakukan perjalanan.

Dana triliunan yang terkumpul dari yayasan-yayasan itu sebagian besar dipergunakan untuk menyuntikan modal kerja kepada sejumlah perusahaan-perusahaan milik keluarga dan kerabat. Versi kejaksaan agung mengatakan bahwa dana yayasan milik Soeharto diperkirakan telah menebarkan paling sedikit hampir dua triliun ke perusahaan-perusahaan sejawatnya. Tentu saja versi kejaksaan ini banyak diragukan orang karena jumlah itu dipercaya telah disulap sejadi-jadinya untuk menutupi angka yang sesungguhnya. Salah satu yang paling banyak menerima dana yayasan adalah PT Sempati Air milik putra kesayangannya, Tommy Soeharto dan suntikan modal untuk bank-bank yang dimliki oleh Bambang Trihatmojo. Terbukti pada krisis 1998, sebagian besar perusahaan-perusahaan tersebut gulung tikar dan dibekukan. Sebab, dikelola secara sembarangan dengan hanya mengandalkan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme).

Tags:
If you found this post helpful. Share, Subscribe or Read Related Articles.

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

0 komentar:

my visitor

Website counter

FOLLOWERS

Terima kasih yaa !!
Copyright © 2013 Dii's blog. Bloggerized byOzynetwork converted by BloggerTheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top